Home Life Style Photoshop FaceBook Download

Wednesday 3 June 2015

PASSURA’ SEBAGAI SUMBER SEJARAH DAN HISTORIGRAFI TORAJA


Etnis toraja termasuk salah satu suku bangsa Indonesia yg tdk mengembangkan aksara tulisan dalam bentuk teks verbal. Oleh karena itu secara metodologis ada rintangan bagi sejarawan untuk merekonstruksi masa lalu toraja bila hanya mengandalkan sumber dokumen tertulis berbentuk arsip. 
Bagi yg berpaham ekslusivisme dgn mudah dpt menggunakan prinsip, “tdk ada dokumen tertulis tdk ada sejarah”.. akibatnya lenyaplah masa lalu toraja yg unik. Meskipun tdk meninggalkan dokumen tertulis, tdk berarti etnis toraja tdk menyimpan aktualisasi masa lalunya.
Selain penuturan lisan, passura’ yg terdapat pada bangunan adat tongkonan dan benda budaya lainnya, merupakan teks gambar yg terseleksi atau tepatnya aktualitas yg terdokumentasi dgn baik berdasarkan hasil konvensi leluhur masyarakat toraja. Etnis toraja selalu menyebut bangunan adatnya sebagai "Banua Passura’", yg bisa diartikan sbg "Depot arsip", penuh dgn teks gambar yg berderet panjang dan penuh arti.

Gambaran dlm passura' dipilih sedemikian rupa dan tampak merupakan bagian dari kehidupan masyarakat toraja masa lalu. Terdapat lebih kurang 125 motif gambar passura' yg pernah diciptakan yg ma singmasing
menggambarkan realitas kehidupan, dan 75 motif hanya dikhususkan untuk bangunan Tongkonan.

Etnis toraja mengklasifikasikan gambar passura' ke dalam 4 kategori berdasarkan ketentuan adat turun temurun :
1. Garonto’ passura’, yaitu gambar utama dan dianggap sbg pangkal atau dasar untuk
memahami budaya toraja
2. Passura Todolo, dianggap sbg realitas penggambaran hidup ketika seseorang berusia
dewasa terutama yg telah berkeluarga sampai kakeknenek.
3. Passura malollle’, yakni penggambaran realitas hidup kelompok remaja mu damudi
sebelum mereka membangun rumah tangga.
4. Passura Pa’barrean, dianggap sbg penggambaran berbagai aneka kehidupan yg

berhubungan dgn suasana yg penuh kegembiraan dan kesenangan.
MEMBACA PASSURA' DAN MENGHADIRKAN MASA LALU
Bagaimana sebuah teks passura' yg berasal dari masa lalu dpt dibaca dan dipahami
maksud yg tersimpan di baliknya, sangat dipengaruhi oleh cara berpikir seni rupa. Mengikuti
cara berpikir seni rupa, dapat dijelaskan empat motif passura' sbb :
1. Pa’ barreallo (Pembagian wilayah di toraja)
2. Pa’tedong (Kendaraan)
3. Pa’ kapu’ baka (Kemanusiaan)
4. Pa’ daun paria (Laranganlarangan)

By Eddy Papayungan

No comments: